Laman

Sabtu, 02 Juni 2012

orang bijak

belajarlah ke negeri Cina

pepatah ini sering sekali terdengar di telinga kita, terutama saat kita sedang duduk di sekolah dasar, dan pepatah itu ternyata mampu memacu semangat kita sehingga kita bisa belajar dari SD, SMP, SMA, Perguruan tinggi atau malah sampai kita mendapat gelar Profesor.

Entah berapa banyak, waktu kita habiskan untuk mencari ilmu, dari kita masih bayi sampai kakek nenek.
Akhirnya kita-pun mendapatkan apa yang kita cari, yaitu ilmu pengetahuan.


Namun setelah kita mendapatkan ilmu pengetahuan apa yang akan kita lakukan?
apakah kita akan mati begitu saja karena usia?
atau kita bangga akan mendapatkan julukan orang pandai berpendidikan ?

Nah apalah artinya segudang ilmu, dan seribu gelar kalau hanya untuk kepentingan diri?
bukankah kita tidak hidup sendiri?

dan ilmu pengetahuan itu ada, pada dasarnya untuk memudahkan kita hidup dalam kehidupani?

Karena dengan ilmu, kita semakin arif bijakasama dalam mensikapi hidup, dan mampu ter hindar dari krisis mental, moral dan budaya.

kenapa menjadi terbalik semakin banyak ilmunya, justru menjadi ragu, dan rakus?

bukankah ilmu itu untuk memudahkan kita dalam berkehidupan?


Disinilah pentingnya memahami makna dari pepatah diatas" menuntut ilmu sampai negeri Cina, supaya kita bisa dan mampu belajar sampai ke akar-akar kehidupan, sehingga kita bisa lebih bermanfaat untuk kehidupan

dan "lebih baik menjadi orang biasa dengan seribu laku, dari pada segudang ilmu penuh dengan ragu."